BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Semua manusia di dalam hidupnya di dunia ini, selalu
membutuhkan adanya suatu pegangan hidup yang disebut Agama. Mereka merasakan
bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya Dzat Yang Maha
Kuasa, tempat mereka berlindung dan tempat mereka memohon pertolongan-Nya. Hal
semacam ini terjadi pada masyarakat yang masih primitive maupun pada
masayarakat yang sudah modern. Merka akan merasa tenang dan tenteram hatinya
kalau mereka dapat mendekat dan mengabdikan diri kepeda Dzat Yang Maha Kuasa.
Hal semacam ini memang sesuai dengan firman Allah dalam Surat Ar-Rad ayat 28,
yang artinya, “Ketahuilah, bahwa hanya dengan ingat kepada Allah, hati akan
menjadi tenteram.”
Karena itu manusia kan selalu berusaha untuk mendekatkan diri
kepada Tuhan, hanya saja cara mereka mengabdi dan mendekatkn diri kepada Tuhan
itu berbeda sesuai denagn agama yang dianutnya. Itulah sebabnya, bagi orang
Muslim diperlukan adanya Pendidikan Agama Islam, agar dapat mengarahkan fitroh
mereka tersebut kearah yang benar, sehingga mereka akan dapat mengabdi dan
beribadah sesuai dengan ajaran Islam. Tanpa adanya Pendidikan Agama dari satu generasi ke generasi berikutnya,
maka orang akan semakin jauh dari Agama yang benar.
Tujuan dari
Pendidikan Agama adalah untuk membimbing anak agar mereka menjadi orang Muslim
sejati, beriman teguh, beramal sholeh dan berakhlak mulia serta berguna bagi
masyarakat, Agama dan Negara, (Euharini, dkk. 1977:25).
Tujuan
pendidikan Agama tersebut adalah merupakan tujuan yang hendak dicapai oelh
setiap orang yang melaksanakan pendidikan Agama. Karena itu dalam mendidikan
agam yang perlu ditanamkan terlebih dahuilu adalah keimanan yang teguh, sebab
dengan adanya keimanan yang teguh itu maka akan menghasilakn ketaatan menjalankan
kewajiban agama.
Titik
sentral yang harus dicapai oleh setiap kegiatan belajar mengajar adalah
tercapainya tujuan pengajaran. Apa pun yang termasuk perangkat program
pengajaran dituntut secara mutlak untuk menunjang tercapainya tujuan. Guru
tidak dibenarkan mengajar dengan kemalasan. Anak didik pun diwajibkan mempunyai
kreativitas yang tinggi dalam belajar, bukan selalu menanti perintah guru.
Kedua unsur manusiawi ini juga beraktivitas tidak lain karena ingin mencapai
tujuan secara efektif dan efisien.
Dengan
memperhatikan gejala-gejala tersebut diatas maka timbul pertanyaan dalam benak
penulis sejauh manakah keberhasilan pengajaran Pendidikan Agama Islam selama
ini? Padalah sering digembar-gemborkan sebagai bangsa Indonesia kita harus atau
wajib mengamalkan Pancasila sebagai pedoman hidup dalam berbangsa dan
bernegara. Tatapi kenyataannya masih banyak terdapat penyimpangan-penyimpangan
dan pengkhianatan terhadap nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila.
Bahwa ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Diantaranya faktor tesebut
adalah strategi pembelajaran yang kurang mengena terhadap terhadap pelajaran
Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran
Pendidikan Agama Islam.
Dengan
menyadari gejala-gejala atau kenyataan tersebut diatas, maka dalam penelitian
ini penulis mengambil judul “Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama
Islam dengan Diterapkannya Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV SDN ABC Kec. Kota Jakarta Tahun Pelajaran 2009/2010.”
B. Rumusan Masalah
Bertitik
tolak dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan permasalahnnya sebagi
berikut:
- Bagaimanakah
peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dengan diterapkannya
metode demonstrasi pada siswa Kelas IV SDN ABC Kec. Kota Jakarta tahun
pelajaran 2009/2010?
- Bagaimanakah pengaruh metode demonstrasi terhadap
motivasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa Kelas IV SDN ABC Kec.
Kota Jakarta tahun pelajaran 20.../20....?