BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Inggris merupakan
suatu bahan kajian yang memiliki objek bahasan yang sangat luas dan dibangun
melalui proses penalaran yang dinamis, sehingga keterkaitan antar konsep dalam Bahasa
Inggris bersifat penjelasan.
Dalam pembelajaran Bahasa Inggris agar mudah dimengerti oleh siswa, proses
penalaran deduktif untuk menguatkan pemahaman yang sudah dimiliki oleh siswa.
Tujuan pembelajaran Bahasa Inggris adalah
melatih cara berfikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten.
Pembelajaran Bahasa Inggris tidak juga tidak lagi mengutamakan pada
penyerapan melalui pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan pada
pengembangan kemampuan dan pemrosesan informasi. Untuk itu aktivitas peserta
didik perlu ditingkatkan melalui latihan-latihan atau tugas Bahasa Inggris dengan bekerja kelompok kecil dan menjelaskan
ide-ide kepada orang lain. (Hartoyo, 2000: 24).
Langkah-langkah tersebut memerlukan partisipasi aktif
dari siswa. Untuk itu perlu ada metode pembelajaran yang melibatkan siswa
secara langsung dalam pembelajaran. Adapun metode yang dimaksud adalah metode
pembelajaan kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang
melibatkan siswa bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan
bersama. Felder, (1994: 2).
Pembelajaran kooperatif lebih menekankan interaksi
antar siswa. Dari sini siswa akan melakukan komunikasi aktif dengan sesama
temannya. Dengan komunikasi tersebut diharapkan siswa dapat menguasai materi
pelajaran dengan mudah karena “siswa lebih mudah memahami penjelasan dari
kawannya dibanding penjelasan dari guru karena taraf pengetahuan serta
pemikiran mereka lebih sejalan dan sepadan”. (Sulaiman dalam Wahyuni 2001: 2).
Penelitian juga menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif
memiliki dampak yang amat positif terhadap siswa yang rendah hasil belajarnya.
(Nur, 1996: 2).
Pete Tschumi dari Universitas Arkansas Little Rock
memperkenalkan suatu ilmu pengetahuan pengantar pelajaran komputer selama tiga
kali, yang pertama siswa bekerja secara individu, dan dua kali secara kelompok.
Dalam kelas pertama hanya 36% siswa yang mendapat nilai C atau lebih baik, dan
dalam kelas yang bekerja secara kooperatif ada 58% dan 65% siswa yang mendapat
nilai C atau lebih baik (Felder, 1994:14).
Berdasarkan paparan tersebut di atas maka peneliti
ingin mencoba melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Metode Kooperatif
Model TGT (Team Games Tournament) Sebagai Alternatif Meningkatkan Prestasi
Belajar Bahasa Inggris Pada Siswa Kelas
………………SMP ………………… Tahun Pelajaran 20.../20.....”
B. Rumusan Masalah
Merujuk pada uraian latar belakang di atas, dapat
dikaji ada beberapa permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut:
- Apakah pembelajaran kooperatif model TGT
berpengaruh terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa Kelas …………………SMP ……………………….
tahun pelajaran ......../.......?
- Seberapa tinggi tingkat penguasaan materi pelajaran
Bahasa Inggris dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model
TGT pada siswa Kelas …………………SMP ……………………… tahun pelajaran ......../.......?