BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya dalam
kehidupan suatu bangsa, faktor pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting
untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa tersebut. Secara
langsung maupun tidak langsung pendidikan adalah suatu usaha sadar dalam
menyiapkan pertumbuhan dan perkembangan anak melalui kegiatan, bimbingan,
pengajaran dan pelatihan bagi kehidupan dimasa yang akan datang. Tentunya hal
ini merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, anggota masyarakat
dan orang tua. Untuk mencapai keberhasilan ini perlu dukungan dan
partisipasi aktif yang bersifat terus menerus dari semua pihak.
Dewasa ini sistem
pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan.
Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha
pembaharuan dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu pendidikan semakin mengalami
kemajuan. Hal ini dapat dirasakan di tengah – tengah dinamika masyarakat yang
berkembang saat ini.
Sejalan dengan kemajuan
tersebut, maka dewasa ini pendidikan di sekolah-sekolah telah menunjukkan
perkembangan yang sangat pesat. Perkemangan itu terjadi karena terdorong adanya
pembaharuan tersebut, sehingga di dalam pengajaranpun guru selalu ingin
menemukan metode dan peralatan baru yang dapat memberikan semangat belajar
bagi peserta didik. Bahkan secara
keseluruhan dapat dikatakan bahwa pembaharuan dalam system pendidikan yang
mencakup seluruh komponen yang ada. Pembangunan di bidang pendidikan barulah
ada artinya apabila dalam pendidikan dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan bangsa Indonesia yang sedang membangun.
Dalam bidang kesehatan dan
olahraga-pun terjadi adanya perubahan yang dinamis. Sektor kesehatan semakin
mendapatkan perhatian oleh masyarakat, karena mereka sadar akan pentingnya
menjaga kesehatan demi kelangsungan hidup. Pola hidup sehat telah mendorong
masyarakat untuk melakukan olahraga secara rutin dan dan teratur. Olahraga menjadi kebutuhan
disela – sela kesibukan masyarakat yang semakin padat.
Olahraga yang teratur akan
memberikan manfaat yang tidak sedikit pada tubuh. Selain mencegah timbulnya
penyakit olahraga yang teratur juga dapat meningkatkan kinerja otak. Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (penjaskes) akan lebih
mudah memberikan materi pelajaran
apabila kondisi mental maupun fisiknya sehat.
Guru Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan (penjaskes) akan lebih siap menghadapi segala macam tantangan dalam
pertumbuhannya apabila kondisi mental dan fisiknya prima.
Selain untuk menjaga
kesehatan tubuh olahraga juga dapat dijadikan ajang dalam berprestasi. Hal ini
sejalan dengan apa yang digariskan dalam GBHN ketetapan MPR No. II/MPR/1998
yang berbunyi; “ Pendidikan jasmani dan olahraga perlu makin ditingkatkan dan
memasyarakatkan sebagai cara pembinaan kesehatan jasmani dan rohani bagi setiap
anggota masyarakat selanjutnya perlu ditingkatkan prestasi dalam berbagai
cabang olahraga”.
Tantangan sekolah dalam
ikut berperan aktif dalam pembinaan kesehatan jasmani dan rohani adalah
bagaimana mendorong guru Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan (penjaskes) untuk
peduli akan pentingnya kesehatan tubuh melalui kegiatan olahraga. Kegiatan
rutin olahraga yang diselenggarakan di sekolah dapat menumbuh kembangkan minat
dan bakat peserta didik terhadap suatu
cabang olah raga tertentu. Untuk itu guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (penjaskes) mendapat tantangan yang berat guna lebih
mengefektifkan cara mengajar dan pola
pembelajaran yang lebih inovatif.
Minat dan bakat peserta didik
harus tergali oleh eksistensi guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (penjaskes) di sekolah.
Kurangnya minat berolahraga baik
oleh kalangan guru dan peserta didik
disebabkan oleh ketidaktepatan metodologi pengajaran yang diterapkan
guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (penjaskes),
paradigma lama pendidikan konvensional yang selalu menggunakan metode klasikal
dan ceramah, tanpa diselingi berbagai metode yang menantang untuk berusaha.
Termasuk adanya penyekat ruang antara guru dan siswa. Hal ini merupakan
tantangan sekaligus permasalahan yang dihadapi guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (penjaskes) sebagai pengajar di
sekolah. Permasalahan ini harus dicarikan solusinya supaya melalui kegiatan
olahraga di sekolah dapat berprestasi
baik secara akademis maupun non akademis.
Berdasarkan
uraian diatas, untuk meningkatkan motivasi siswa dalam berolahraga diperlukan
suatu pendekatan yang baru dalam pembelajaran jasmani di sekolah. Pendekatan
baru diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan
kapabilitas mengajar. Maka dalam
penelitian ini peneliti memilih tema “Upaya
Mengembangkan Kompetensi skill Guru
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
(penjaskes) di 5 SD Binaan Se-Kecamatan __________
Kecamatan _________Kabupaten
________ Propinsi ________ Melalui Pemberian Konsep
Pembelajaran Team Teaching Method (TTM).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka
dirumuskan suatu masalaah sebagai berikut:
1. Bagaimana
peningkatan prestasi belajar oleh guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (penjaskes) di 4 SD Binaan Se-Kecamatan __________ Kecamatan _________Kabupaten
________ Propinsi
___________ dengan diterapkannya Team Teaching Method ?
2. Bagaimanakah
pengaruh Team Teaching Method terhadap motivasi
mengajar guru Pendidikan Jasmani
dan Kesehatan (penjaskes) di 4 SD
Binaan Se-Kecamatan __________
Kecamatan _________Kabupaten
________ Propinsi Jawa Timur ?
C. Sasaran
Penelitian
Dari permasalahan di
atas maka penelitian tindaka kelas ini mempunyai tujuan untuk:
1. Mengetahui peningkatan prestasi
mengajar guru Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan (penjaskes) di 4 SD Binaan Se-Kecamatan __________ Kecamatan _________Kabupaten
________ Propinsi _________ setelah diterapkan Team Teaching Method
2. Mengetahui pengaruh motivasi
mengajar guru Pendidikan Jasmani
dan Kesehatan (penjaskes) di 4 SD
Binaan Se-Kecamatan __________
Kecamatan _________Kabupaten
________ Propinsi _________ setelah
diterapkan Team Teaching Method
D. Kegunaan
Penelitian
Penulis mengharapkan
dengan hasil penelitian ini dapat:
1. Memberikan informasi tentang model pembelajaran yang sesuai dengan
mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (penjaskes) di tingkat
pendidikan Sekolah Dasar
2. Meningkatkan motivasi guru dan
peserta didik di tingkat pendidikan
sekolah dasar
3. Mengembangkan model pembelajaran Team Teaching Method yang sesuai
dengan mata pelajaran Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan (penjaskes).
E. Definisi
Operasional Variabel
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul
penelitian ini , maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:
1. Team Teaching Method adalah
Suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih
dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang
pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya, setiap pendidik
membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiap siswa yang diuji
harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut
2. Motivasi mengajar adalah
Dorongan dan keamanan
memberikan pengetahuan yang dinyatakan dalam nilai atau skor yang dijaring melalui angket motivasi.
3. Prestasi mengajar adalah
Hasil atau evaluasi edukakatif terhadap pemberian
materi kepada peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam
bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran.
F. Asumsi Penelitian
Tindakan
Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa :
1. Guru Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan (penjaskes) mengikuti arahan dari supervisor pendidikan terhadap
model pembelajaran dengan
sungguh-sungguh dari awal sampai akhir
pembinaan.
2. Guru Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan (penjaskes) menerima semua penjelasan yang disampaikan Pengawas TK/SD di __________ Kecamatan _________Kabupaten
________ dengan baik