BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah PTS
Perkalian
merupakan basic skill, penguasaan sangat diperlukan untuk bekal meniti
kehidupan di masyarakat. hampir setiap saat pada kehidupan sehari-hari siswa
dihadapkan pada persoalan yang berkaitan dengan perkalian. Pada anak normal,
konsep perkalian umumnya dikuasai siswa
SD.
Berdasarkan fakta atas hasil pengamatan peneliti selaku pengawas sekolah bahwa hasil
ulangan harian selama tengah semester I tahun Pelajaran _______/________ mata
pelajaran matematika siswa SDN ___________ Kecamatan __________
Kabupaten _________ Propinsi _________, kurang
memuaskan. 86% nilai ulangan harian siswa kelas VI di SDN tersebut tentang
perkalian mereka masih kurang dari 6,
guru yang mengajar matematika merasa prihatin, sebab jika dibiarkan,
masalah ini akan berkelanjutan pada konsep lain yang menggunakan dasar
perkalian misalnya Pembagian atau Soal Cerita Perkalian dan lain-lain.
Akibat keterbatasan kemampuan siswa dalam
memahami pelajaran, mereka membutuhkan media dan strategi pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan. Sehingga pemahaman mereka menjadi lebih mudah.
Varian, kemampuan masing-masing siswa yang berbeda membutuhkan layanan secara
individu sehingga dapat terkembang optimal. Pemahaman yang lambat memerlukan
pentahapan bahan pelajaran yang detail dan latihan yang berulang-ulang
sedangkan keterampilan sosial dan penanaman budi pekerti memerlukan kegiatan
bersama dengan teman.
Berdasarkan hal-hal dintas, penulis berupaya
menemukan solusi pemecahan masalah melalui penelitian tindakan kelas. Dalam hal
ini penelitian tindakan perlu dilakukan untuk menyempurnakan atau peningkatan
proses dan praksis pembelajaran, terutama dalam hal menanggulangi permasalahan
belajar. Melalui penelitian tindakan, permasalahan yang ada dapat dikaji,
ditingkatkan dan dituntaskan secara barkesimbungan sehingga proses pendidikan
dan pembelajaran yang inovatif dan ketercapaian tujuan pendidikan khususnya
penguasaan perkalian dapat diaktualisasikan secara sistimatis.
Secara garis besar rancangan penelitian tindakan
yang akan dilakukan terdiri dari 3 siklus, setiap siklus dirancang sedemikian
rupa sehingga tindakan yang dilakukan membuat siswa Aktif, Kreatif, Efektif dan
menyenangkan. Diharapkan melalui pembelajaran yang PAKEM kinerja siswa dan guru
/ peneliti lebih meningkat, proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan
berkualitas siswa lebih kreatif, penguasaan perkalian lebih optimal dan hasil
belajar matematika lebih memuaskan.
Untuk mendukung hal diatas peneliti berupaya
menyusun perencanaan matang, melakukan tindakan perbaikan didasarkan pada
kompetensi dasar per siswa dan mengembangkannya Step by Step memupuk tanggung
jawab pribadi meningkatkan kemandirian menanamkan dasar perkalian yang kuat
sesuai prinsip metode KUMON. Sistem belajar KUMON dikembangkan oleh Toru KUMON dari
Jepang. Keistimewaan KUMON adalah bimbingan perseorangan sesuai kemampuan
masing-masing siswa, bahan pelajaran disusun secara efektif, Sistematis dan
Step by Step, siswa dilatih memahami dan mengerjakan soal dengan kemampuanya
sendiri untuk membentuk kemandirian.
Supaya tindakan lebih efektif dan menyenangkan
sehingga hasil belajar optimal, peneiitian ini didukung media dan strategi
pembelajaran yang inovatif melalui Rolet Magnet.
Guna mengetahui kualitas tindakan dan tingkat
penguasaan perkalian selalu dilakukan observasi. Hal ini dilaksanakan
berkesinambungan mulai siklus I sampai
siklus berikutnya.
Dari segi ketersediaan waktu, biaya dan daya
dukung lain, tindakan yang akan dilakukan dapat dilaksanakan. Pada bab
selanjutnya rancangan penelitian, prosedur alat yang digunakan, rincian waktu,
biaya, daya dukung dan tingkat keberhasilan per siklus akan diuraikan secara
jelas dan sistematis
B. Perumusan Masalah PTS
Berdasarkan hal-hal di atas Perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah : Apakah Variasi konsep metode KUMON yang diberikan oleh pengawas
sekolah kepada guru yang mengajar matematika
dapat mengoptimalkan penguasaan kecepatan sistem perkalian bilangan FPB
dan KPK pada siswa SDN ___________ Kecamatan __________
Kabupaten _________ Propinsi _________,?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Tindakan Sekolah
1. Tujuan
Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui
dapat/tidaknya penguasaan perkalian dioptimalkan melalui variasi Metode
KUMON. Adapun tujuan khususnya adalah
untuk :
a. Meningkatkan
kinerja guru mengajar bodang studi matematika
melalui pembinaan konsep
pembelajaran metode Kumon
b. Memudahkan guru mengajar tentang konsep perkalian melalui pentahapan materi perkalian
dari yang mudah sampai yang sulit
c. Meningkatkan prestasi siswa dalam proses pembelajaran
tentang perkalian melalui strategi yang memadukan metode KUMON dan media
pembelajaran Rolet Magnet
2. Manfaat
a. Meningkatkan
motivasi dan kompetensi mengajar pada
guru bidang studi matematika dan
mengembangkan kreatifitas pembelajaran
yang inovatif.
b. Mendorong apresiasi
etos kerja guru dalam
mengaktualisasikan kompetensinya terutama mengajar matematika di kelas.
c. Mengoptimalkan
penguasaan perkalian pada siswa.
d. Meningkatkan
kreatifitas dan semangat berinovasi bagi para guru di SDN ___________
Kecamatan __________ Kabupaten
_________ Propinsi _________,.
e. Memberikan
pengalaman berharga bagi sesama rekan guru.
f. Membudayakan
kebiasaan meneliti.
g. Membiasakan
berfikir sistematis, efektif dan berhasil guna.
h. Menjadi
solusi problem pembelajaran akibat keragaman kemampuan siswa.
D. Definisi Operasional
1. Optimalisasi
: upaya mencapai yang terbaik menjadikan
optimal.
2. Perkalian
: adalah "Penjumlahan berulang Ig Sumarno dan sukahar (1997 : 44). Konsep
perkalian sangat dibutuhkan untuk memecahkan persoalan berhitung dalam
kehidupan sehari-hari, bagi anak Tunagrahita metode dan media yang tepat amat
dibutuhkan dalam mengoptimalisasikan panguasaan perkalianya.
3. Variasi
: selingan
4. Metode
KUMON : adalah suatu metode pembelajaran yang ditemukan oleh Toru KUMON dari Jepang. Dengan prinsip
pembelajaran perseorang sesuai kemampuan masing-masing siswa dan disusun secara
sistematis step by step.
5. Media
Pembelajaran
Gange (197 8) mengartikan media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
6. Rolet
Magnet