BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Manusia memiliki derajat potensi, latar belakang historis, serta harapan
masa depan yang berbeda-beda. Karena adanya perbedaan, manusia dapat silih asah
(saling mencerdaskan). Pembelajaran kooperatif secara sadar menciptakan
interaksi yang silih asah, sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru
dan buku ajar tetapi juga sesama siswa.
Manusia adalah makhluk hidup individual, berbeda satu sama lain. Karena
sifatnya yang individual, maka manusia yang satu membutuhkan manusia lainnya
sehingga sebagai konsekuensi logisnya manusia harus menjadi makhluk sosial,
makhluk yang berinteraksi dengan sesamanya. Karena satu sama lain saling
membutuhkan maka harus ada interaksi yang silih asih (saling menyayangi atu saling
mencintai). Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang secara sadar
dan sengaja menciptakan interaksi yang saling mengasihi antar sesama siswa.
Pembelajaran Matematika tidak lagi mengutamakan pada penyerapan melalui
pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan pada pengembangan kemampuan dan
pemrosesan informasi. Untuk itu aktivitas peserta didik perlu ditingkatkan
melalui latihan-latihan atau tugas matematika dengan bekerja kelompok kecil dan
menjelaskan ide-ide kepada orang lain. (Hartoyo, 2000: 24).
Langkah-langkah tersebut memerlukan partisipasi aktif dari siswa. Untuk
itu perlu ada metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam
pembelajaran. Adapun metode yang dimaksud adalah metode pembelajaran
kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan
siswa bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama. Felder,
(1994: 2).
Pembelajaran kooperatif lebih menekankan interaksi antar siswa. Dari
sini siswa akan melakukan komunikasi aktif dengan sesama temannya. Dengan
komunikasi tersebut diharapkan siswa dapat menguasai materi pelajaran dengan
mudah karena “siswa lebih mudah memahami penjelasan dari kawannya dibanding
penjelasan dari guru karena taraf pengetahuan serta pemikiran mereka lebih
sejalan dan sepadan”. (Sulaiman dalam Wahyuni 2001: 2).
Penelitian juga menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memiliki
dampak yang amat positif terhadap siswa yang rendah Kinerja Gurunya. (Nur,
1996: 2).
Pete Tschumi dari Universitas Arkansas Little Rock memperkenalkan suatu
ilmu pengetahuan pengantar pelajaran komputer selama tiga kali, yang pertama
siswa bekerja secara individu, dan dua kali secara kelompok. Dalam kelas
pertama hanya 36% siswa yang mendapat nilai C atau lebih baik, dan dalam kelas
yang bekerja secara kooperatif ada 58% dan 65% siswa yang mendapat nilai C atau
lebih baik (Felder, 1994:14).
Berdasarkan latar belakang
masalah penelitian tindakan sekolah tersebut diatas maka peneliti ingin mencoba
melakukan penelitian dengan tema “ Aplikasi
Metode Pembelajaran Kooperatif Model
Team Assisted Individualization Untuk Meningkatkan kinerja guru dalam
mengajar Matematika Di SDN ____________ Kecamatan ___________ Kabupaten __________Tahun Pelajaran ______________”
B. Perumusan
Masalah Dalam Penelitian
Mendasari dari konteks latar
belakang masalah di atas, maka penulis
dapat merumuskan suatu masalah
substansial sebagai berikut:
1. Bagaimanakan
peningkatan Kinerja Guru yang mengajar
matematika dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model Team
Assisted Individualization di SDN ____________ Kecamatan ___________ Kabupaten __________Tahun Pelajaran ______________.
2. Bagaimanakah pengaruh metode
pembelajaran kooperatif model Team Assisted Individualization terhadap motivasi
belajar di kelas ?
C. Tujuan
Penelitian
Pada bagian tujuan penelitian ini, penulis memiliki
tujuan sebagai berikut :
1. Ingin
mengetahui peningkatan Kinerja Guru yang mengajar matematika setelah
diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model Team Assisted
Individualization di SDN ____________ Kecamatan ___________ Kabupaten __________Tahun Pelajaran ______________.
2. Ingin mengetahui pengaruh
motivasi belajar matematika setelah diterapkan metode pembelajaran
kooperatif model Team Assisted Individualization di SDN
____________ Kecamatan
___________ Kabupaten
__________Tahun Pelajaran ______________
D. Manfaat
Penelitian
Dari segi manfaat maka dalam penelitian tindakan
sekolah ini, diupayakan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat
bagi Sekolah : sebagai landasan
kebijakan sekolah sebagai upaya
meningkatkan Kinerja Guru dalam mengajar khususnya pada mata pelajaran
matematika.
2. Manfaat bagi Guru :
sebagai referensi input dalam menentukan
metode pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.